Bahan Bakar Air Dihasilkan dari Bakteri



Para peneliti di Universitas Wageningen Belanda, menemukan bakteri khusus yang bisa mengubah sampah organik dalam air limbah menjadi air (Hydrogen). Impian menghasilkan bahan bakar air ekonomis kian dekat kenyataan. Penemuan ini sangat menjanjikan hingga menarik banyak peminat, salah satunya perusahaan minyak Shell yang bersedia membiayai penelitian selanjutnya.

Bahan bakar air bisa menjadi alternatif bahan bakar mobil bebas CO2. Air diubah menjadi listrik yang selanjutnya menggerakkan motor. Tidak ada limbah yang keluar!!! Hanya sedikit uap air. Sayang, ini masih sebatas angan-angan saja. Ada dua alasan. Pertama, pembuatan bahan bakar air mahal. Kedua, berkaitan dengan limbah CO2.

Prof. Cees Buisman dari bagian teknologi lingkungan Universitas Wageningen menjelaskan, "Sekarang ini kalau kita ingin membuat bahan bakar air yang ramah lingkungan, belum ada teknologinya. Untuk menghasilkan bahan bakar air, kita butuh bahan bakar fosil. Jadi, sama saja. Bahan bakar air memang ramah lingkungan, tapi energi yang dibutuhkan untuk membuatnya mungkin justru mengeluarkan CO2 lebih banyak lagi".


Jalan keluar

Tapi tampaknya masalah itu akan segera bisa dipecahkan. René Rozendal, karyawan Prof. Buisman, menemukan cara membuat bahan bakar air dari limbah air. Teknologi ini sangat menjanjikan. Dr. René Rozendal lulus S3 dengan predikat cum laude berkat penemuan itu dan sekarang bekerja sebagai peneliti di Brisbane, Australia. Penemuan itu sangatlah mengesankan.

http://opensource.opencrack.or.id/img/green/bakteri-penghasil-bhn-bakar.jpg

"Rene dan saya sepakat mengadakan penelitian di Wageningen mencari bakteri yang bisa menghasilkan listrik. Ini sebenarnya penelitian yang sudah lama jalan. Mikroba khusus dikembangbiakkan pada bahan organis, misalnya limbah air. Mereka menghasilkan elektron dan proton, atau listrik. René Rozendal melakukan percobaan untuk menggabungkan elektron dan proton", kata Prof. Buisman.

Itu adalah prinsip dasar bahan bakar air. Ia kemudian menemukan gagasan yang sangat bagus. Ia membalik prinsip pembuatan bahan dasar air dengan mengalirkan listrik ke air limbah. Hasilnya, bakteri secara spontan menghasilkan bahan bakar air. Penemuan ini akan membuka jalan untuk menghasilkan bahan bakar air murah dan ramah lingkungan.

Metode baru ini lima kali lebih hemat daripada metode yang sekarang dipakai. Ini karena 80 persen dari kebutuhan energi untuk membuat bahan bakar air datang dari bahan organik yang ada pada limbah air. 20 persen lainnya berasal dari listrik yang dipakai untuk memicu bakteri guna menghasilkan bahan bakar air.
Penerapan praktis

Keuntungan lainnya adalah bakteri-bakteri yang telah dialiri listrik itu akan menjadi kuat dan bisa melahap habis semua bahan organik yang ada dalam air limbah. Hasilnya adalah air bersih. Hanya dengan sedikit proses pemurnian, air bisa aman dibuang kembali. Teknik ini jadi bisa diterapkan pada berbagai instalasi pengolahan air. Jadi, selain menghasilkan air bersih, juga bisa menghasilkan bahan bakar air.

Sebagian besar penelitian René Rozendal adalah tentang penerapan teknologi ini dalam skala besar. Hasilnya mencengangkan. Apabila seluruh air limbah di Belanda dipakai, maka bahan bakar air yang dihasilkan itu dapat digunakan untuk 20 persen total mobil di Belanda. Dan apabila bahan organik yang dipakai berasal dari tanah, akan dihasilkan cukup bahan bakar untuk semua mobil yang ada.

Sumber: Radio Ranesi - Hilversum Netherland